HUKAMANEWS - Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya menyasar kepada perbaikan gizi untuk pertumbuhan fisik anak - anak di masa depan. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan mengapresiasi langkah Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang mengambil peran membentuk Pusat Riset Unggulan atau Center of Excellence Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Fauzan dalam keterangannya, menjelaskan program MBG akan menjawab berbagai persoalan berkaitan dengan pertumbuhan mental dan karakter untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045. Untuk itu, perguruan tinggi diharapkan dapat berperan dalam bentuk kajian maupun tata kelola secara kualitatif maupun kuantitatif.
"Dengan program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan seluruh elemen, seluruh institusi perguruan tinggi berkolaborasi menyambut Indonesia Emas 2045," kata Wamen Fauzan,Rabu 12 Februari 2025.
Baca Juga: Motorola Gandeng Paris Hilton, Luncurkan Razr+ Edisi Terbatas dengan Sentuhan Glamor!
Fauzan juga menekankan apa yang dilakukan oleh IPB ini merupakan contoh peran serta perguruan tinggi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di masyarakat, termasuk program MBG.
"Perguruan tinggi harus mengambil peran lebih besar memberikan solusi atas permasalahan di masyarakat," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy menjelaskan program MBG, selain merupakan program prioritas nasional, juga sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Bocoran Google Pixel 9a, Cek Spesifikasi Gahar dan Warna Baru yang Menggoda!
"Untuk itu, kita semua harus mendukung program Makan Bergizi Gratis. Program MBG tidak hanya untuk anak-anak kita, tidak hanya untuk ibu hamil kita, tapi juga untuk masa depan kita, khususnya masa depan pembangunan nasional kita," ujarnya.
Hal senada diutarakan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Ia menyambut baik peluncuran Pusat Unggulan MBG ini, dimana sarana ini akan menjadi mitra pendukung Badan Gizi Nasional dalam menjalankan pelaksanaan MBG untuk pemenuhan target pembangunan nasional.
Menurutnya, peran perguruan tinggi sangat penting dalam program MBG terkait dengan evaluasi program. Selain itu, perguruan tinggi juga berperan dalam memperkuat kualitas program, baik dari sisi kualitas menu, nutrisi, dan bahan baku.
Baca Juga: Indonesia Lamban Ratifikasi Konvensi, Yusril Akui Ada PR Besar untuk Reformasi Hukum
"Selain itu, untuk mitigasi hal-hal kurang baik dalam program ini, Badan Gizi Nasional perlu mendapatkan masukan dari perguruan tinggi dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dengan peluncuran pusat penelitian dan kajian tentang makanan bergizi di IPB. Ini merupakan langkah yang sangat baik dan akan meningkatkan kualitas MBG," ucap Dadan Hindayana.