HUKAMANEWS - Hari Pers Nasional 2025 menjadi momen penting untuk menghargai dedikasi dan kerja keras para jurnalis di Indonesia.
Di tengah perkembangan pesat platform digital, tantangan bagi insan pers semakin besar.
Ancaman serangan siber seperti DDoS menjadi ancaman nyata bagi kebebasan pers.
CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriyono, menegaskan pentingnya menjaga kebebasan pers demi demokrasi yang sehat.
Baca Juga: iQOO Neo 10R Resmi Hadir dengan Warna MoonKnight Titanium, Andalkan Snapdragon 8s Gen 3!
Jurnalis, Pilar Demokrasi yang Harus Dilindungi
Jurnalis memiliki peran penting sebagai pilar demokrasi yang menyebarkan informasi akurat dan kredibel kepada masyarakat.
Dalam peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2025, CEO Promedia, Agus Sulistriyono, menyampaikan apresiasi atas kerja keras para jurnalis di Tanah Air.
"Selamat Hari Pers Nasional yang kita rayakan hari ini, 9 Februari 2025. Ini adalah sebuah momen penting untuk menghargai dedikasi dan kerja keras para jurnalis di Tanah Air," ujar Agus.
Dalam era digital yang berkembang pesat, jurnalis menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan politik hingga serangan siber yang mengancam kebebasan pers.
Baca Juga: Kronologi Kebakaran Hebat di Gedung Kementrian ATR/BPN, Menteri Nusron Wahid Angkat Bicara
Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) menjadi bentuk baru dari pembungkaman media di Indonesia.
Ancaman DDoS, Bentuk Pembredelan di Era Digital
Serangan DDoS kian marak menyasar media siber di Indonesia, menghalangi akses publik terhadap informasi yang kredibel.
Agus Sulistriyono menegaskan bahwa serangan ini adalah bentuk baru dari pembredelan media.