Hari Pers Nasional 2025, Momen Menghargai Dedikasi Jurnalis di Era Digital

"Dewasa ini kian marak serangan DDoS yang menyasar media-media siber di seluruh Indonesia. Serangan cyber ini adalah bentuk baru dari pembredelan dan pembungkaman media di era digital," tegas Agus Sulistriyono.

Lebih lanjut, ia mengkritik pihak-pihak yang dengan sengaja mengabaikan proses pengaduan ke Dewan Pers dan undang-undang pers demi membungkam media yang tidak mereka sukai.

"Mereka yang melakukannya dengan sadar mengabaikan proses pengaduan ke Dewan Pers, dengan sadar mengabaikan undang-undang pers yang lahir di era reformasi, demi mematikan napas media yang tidak mereka sukai dengan mudah," lanjutnya.

Baca Juga: Gedung Kementerian ATR/BPN Kebakaran, 15 Mobil Damkar Dikerahkan, Apa Penyebabnya?

Momentum Menjaga Kebebasan Pers

Peringatan Hari Pers Nasional 2025 menjadi momentum yang tepat untuk menjaga kebebasan pers di Indonesia.

Agus mengajak seluruh insan pers, wartawan, dan pengelola media untuk bersatu menghadapi ancaman terhadap kebebasan pers.

"Untuk itu mari kita, teman-teman seprofesi, teman-teman pers, wartawan, pengelola media untuk bersama-sama saling merangkul, menjaga kebebasan pers," seru Agus.

Kebebasan pers tidak hanya untuk kepentingan media, tetapi juga untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat.

Baca Juga: Diskon Besar! Realme GT 7 Pro dan Xiaomi 14T Pro, Huawei Nova 13 Dapat Bonus TWS Gratis

Sebagai pilar keempat demokrasi, pers memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan masyarakat yang melek informasi.

"Semoga setiap jurnalis mampu menghadapi tantangan-tantangan baru ini dengan semangat yang tinggi. Mari kita terus bersinergi untuk Indonesia yang lebih baik," tandasnya.

Bagi yang ingin menyimak lebih lanjut pernyataan CEO Promedia, Agus Sulistriyono, dapat mengunjungi laman media sosial resmi Promedia di Instagram, TikTok, YouTube, dan jaringan PROTV.***