Menurutnya, tindakan Razman dan tim kuasa hukumnya merupakan bentuk penghinaan terhadap pengadilan.
"Seorang pengacara yang memakai jubah naik ke meja sidang dan menginjak-injaknya di hadapan publik, ini tidak boleh dibiarkan," ujar Hotman melalui unggahan di Instagram.
Ia mendesak Kapolda Metro Jaya dan Kapolres Jakarta Utara untuk segera menindak Razman beserta tim hukumnya.
Menurut Hotman, tindakan tersebut bisa berujung pada konsekuensi hukum serius karena telah merusak marwah pengadilan.
Baca Juga: Batal Merger dengan Honda, Ini Alasan Nissan dan Dampaknya untuk Industri Otomotif
Sebelum insiden terjadi, Razman sempat meminta majelis hakim untuk menyediakan layar besar guna menampilkan bukti-bukti yang ia simpan dalam flashdisk.
Namun, permintaan tersebut tidak dikabulkan, yang semakin memicu emosinya hingga akhirnya membuat sidang berubah menjadi ricuh.
Sidang ini merupakan lanjutan dari kasus pencemaran nama baik yang menjerat Razman Nasution berdasarkan laporan Hotman Paris.
Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/0212/V/2022/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 10 Mei 2022.
Baca Juga: Batal Merger dengan Honda, Ini Alasan Nissan dan Dampaknya untuk Industri Otomotif
Kasus ini bermula dari dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Razman terhadap Hotman dalam kaitannya dengan mantan asisten Hotman, Iqlima Kim.
Razman diduga menuduh Hotman melakukan pelecehan terhadap asistennya, yang kemudian dilaporkan oleh Hotman ke pihak kepolisian.
Rekaman kejadian ini viral di media sosial dan memancing reaksi beragam dari netizen serta kalangan hukum.
Banyak pihak mengecam tindakan Razman dan menilai bahwa sebagai seorang pengacara, ia seharusnya bisa menjaga profesionalisme di ruang sidang.
"Ini mencoreng citra profesi hukum di Indonesia," ujar salah satu pakar hukum yang ikut mengomentari kejadian tersebut.