Tim forensik mengandalkan sampel DNA postmortem yang ditemukan di lokasi kebakaran.
Data ini kemudian dicocokkan dengan sampel DNA keluarga korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Hingga kini, 30 sampel DNA postmortem telah diperiksa, dan dicocokkan dengan 14 sampel antemortem dari keluarga korban.
Dalam proses identifikasi yang berlangsung intens, tiga korban tewas telah berhasil diidentifikasi.
Mereka adalah Zukhi F. Radja (42), Aulia Belinda (28), dan Osima Yukari.
Ketiganya dipastikan identitasnya melalui tes DNA yang hasilnya sesuai dengan data antemortem dari keluarga.
Brigjen Prima Heru Yulihartono, Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan langkah terbaik untuk menyelesaikan proses identifikasi ini.
"Identifikasi ini penting tidak hanya untuk memberikan kepastian bagi keluarga korban, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada mereka," ujar Prima Heru.
Di tengah proses yang penuh tantangan ini, keluarga korban diminta untuk bersabar dan terus memberikan dukungan.
Brigjen Sumi Hastry Purwanti, Karolabdokkes Pusdokkes Polri, mengungkapkan bahwa setiap data dari keluarga sangat membantu tim forensik dalam menemukan kecocokan DNA.
"Kami memohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk keluarga, yang telah memberikan data-data yang sangat dibutuhkan dalam proses ini," katanya.
Kebakaran Glodok Plaza menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan keselamatan di tempat umum.
Baca Juga: Kelompok Miskin di Tengah Krisis Iklim, Rentan dan Terlupakan