"Si prmpuan sering sekali playing victim (bisa lihat di postingan), beberapa kali merendahkan orang tua saya padahal komunikasi saja tdk pernah."
"Setelah bbrp lama akhirnya kami sekeluarga diblok di whastapp dan telpon oleh adik saya dan perempuan itu, sehingga kami putus kontak sama sekali."
Sang kakak akhirnya inisiatif mendatangi kantor Calvin untuk memberikan HP agar bisa berkomunikasi.
"Sebenarnya adik saya di bawah tekanan dan takut untuk membuka blokiran no hp keluarga, dibuka blokirannya setelah kemarin di kantor polisi."
"Setelah sekitar 5-6 bulan tidak ada kabar, akhirnya kami dapat kabar dari rekan kerja di Dispora KBB, bahwa selama ini adik saya ini selalu ada luka lebam, cakaran, dan sering terlambat.
"Ini rekan-rekannya di dispora KBB sangat membantu dan baik sekali ke adik saya, kami sekeluarga sangat berterima kasih."
Baca Juga: Komisaris PT Pelni Diduga Palsukan CV, Universitas dan Perusahaan Bantah Klaim Riwayat Pekerjaan
Terungkap juga bahwa adik saya sering tidak memegang uang, bahkan kadang-kadang jalan kaki dari Tagog Padalarang ke kantornya (jarak kurang lebih 5KM).
Sering luka lebam tetapi ketika ditanya selalu bungkam dan tidak mengaku. Alasannya selalu saja karena terjatuh, terbentur, bukan di pukul.
Mertuanya menjual rumah ke adik saya, dimana rumahnya itu berjarak 50 KM dari rumah mertuanya, dan lokasi rumah tersebut adalah di Ciparay, sehingga adik saya harus PP
Ciparay-Padalarang (2 jam sekali jalan).
"Adik saya harus membiayai kuliah istrinya di Jakarta, dan jika istrinya kuliah, adik saya harus mengantar menggunakan motor kesana."
Istrinya berani datang ke kantor untuk melarang adik saya pelatihan di luar kota.
"Dari menggadaikan SK adik saya membeli juga motor, tapi ternyata motor itu dipakai istrinya, sehingga adik saya harus menggunakan motor dinas untuk PP Ciparay-Padalarang."
"Karena dapat laporan dari temannya di Dispora KBB bahwa dari tanggal 10 Januari sampai tanggal 14 Januari, adik saya tidak masuk kerja di karenakan sakit maka kami sekelurga akhirnya datang ke rumahnya di Ciparay."
"Tetapi dari siang sampai malam adik saya dan istrinya tidak ada, hanya ada adik istrinya yang menunggu di rumah."