HUKAMANEWS - Hari ini, Jumat (10/1/2025), perhatian publik tertuju pada Sekolah Partai PDIP di Jakarta Selatan.
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP tidak hanya menjadi momen refleksi perjalanan partai, tetapi juga sarat drama politik.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan memberikan pidato politik pada pukul 13.30 WIB, yang dinantikan banyak pihak di tengah dinamika yang mengelilingi partai berlambang kepala banteng ini.
Sorotan tidak lepas dari status tersangka yang kini melekat pada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Baca Juga: Pemeriksaan Ahok oleh KPK, Strategi Politik atau Murni Kasus Korupsi? PDIP Angkat Bicara
KPK menetapkannya terkait kasus dugaan suap Penggantian Antarwaktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku, mantan kader PDIP yang hingga kini masih buron.
Di tengah situasi ini, Megawati diharapkan memberikan arahan tegas, bahkan mungkin strategi baru.
Kasus hukum yang menjerat Hasto memunculkan pertanyaan besar tentang masa depan partai ini, terutama menjelang Kongres PDIP yang akan digelar pada April mendatang.
Banyak pihak mempertanyakan apakah langkah hukum ini akan memengaruhi peta politik internal PDIP, termasuk isu kepemimpinan Megawati ke depan.
Namun, yang membuat perayaan kali ini lebih menarik adalah pendekatan sederhana yang dipilih partai.
Baca Juga: Los Angeles Dilanda Badai Api, Pemadam Kebakaran Berjuang di Tengah Angin Melemah
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menjelaskan bahwa perayaan dilakukan secara minimalis, sejalan dengan kondisi ekonomi nasional yang sedang mengalami tantangan.
Pidato Megawati: Pesan untuk Kader atau Strategi Politik?
Megawati Soekarnoputri dikenal sebagai sosok yang selalu mampu menarik perhatian lewat pidato-pidatonya.
Pidato kali ini menjadi semakin penting di tengah sorotan tajam pada PDIP pasca-penetapan Hasto sebagai tersangka.