Ia menilai makanan yang disediakan sudah memenuhi standar gizi yang baik.
“Bagus ya program ini. Jadi anak-anak nggak makan sembarangan. Gizinya juga udah dijamin tercukupi,” kata Nia.
Menu Hari Ini: Lebih Lengkap, Tapi Masih Ada Catatan
Menu makan bergizi hari ini terdiri dari nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, dan tumis kacang panjang.
Dibandingkan dengan uji coba sebelumnya yang hanya menyediakan dua lauk, menu kali ini dinilai lebih baik. Namun, ketiadaan susu menjadi catatan penting.
Susu, sebagai sumber kalsium dan protein, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak-anak.
Para ahli gizi sering menyebut susu sebagai salah satu pelengkap makanan bergizi yang seharusnya tidak diabaikan dalam program semacam ini.
Melalui program ini, pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di Indonesia.
Meski begitu, ada ruang untuk perbaikan. Menambahkan susu dalam menu harian dapat menjadi langkah kecil dengan dampak besar.
Dengan adanya susu, kebutuhan gizi anak-anak dapat terpenuhi lebih baik. Selain itu, pemerintah juga perlu terus memantau kualitas dan variasi menu agar program ini bisa berjalan optimal dan berkelanjutan.
Program makan bergizi gratis ini adalah langkah positif untuk mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak.
Dengan masukan dari para wali murid, semoga program ini bisa terus disempurnakan sehingga manfaatnya semakin maksimal.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah susu perlu dimasukkan ke dalam menu makan bergizi gratis?***