HUKAMANEWS - Program makan bergizi gratis resmi dimulai hari ini di berbagai sekolah di Indonesia.
Langkah ini diharapkan bisa membantu orang tua meringankan beban menyiapkan bekal bagi anak-anak.
Namun, program ini menuai perhatian karena tidak menyertakan susu dalam menunya.
Padahal, susu dinilai penting untuk melengkapi kebutuhan gizi pelajar. Apakah ini sudah cukup optimal untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak?
Baca Juga: Shin Tae-yong Resmi Dipecat PSSI, Ini Alasan Erick Thohir yang Mengejutkan!
Program makan bergizi gratis menjadi angin segar bagi para orang tua dan pelajar di berbagai sekolah.
Diluncurkan hari ini, Senin (6/1), program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dari SD hingga SMA.
Namun, ada sorotan yang cukup menarik. Meski menu makan bergizi kali ini lebih lengkap dibanding uji coba sebelumnya, tidak ada susu dalam daftar menu.
Hal ini memunculkan harapan dari beberapa wali murid agar ke depan susu bisa ditambahkan dalam program tersebut.
Romlah, salah satu wali murid dari SD Barunawati, menyambut positif program ini meski menyayangkan absennya susu.
“Hari ini lebih bagus dibanding sebelumnya yang hanya ada dua lauk. Tapi, kalau bisa ke depan ada susu ya. Supaya gizinya lebih baik,” ujar Romlah kepada media.
Ia juga merasa sangat terbantu dengan program ini karena tidak lagi perlu menyiapkan bekal untuk anaknya setiap pagi.
Menurutnya, ini adalah solusi praktis bagi orang tua yang memiliki banyak kesibukan.
Senada dengan Romlah, Nia, wali murid lainnya, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggara program.
Artikel Terkait
Tim Prabowo-Gibran: Isu Makan Bergizi Gratis Rp7.500 Untuk Siswa Cuma Hoax, Fokus Gizi Sesuai Standar Ahli!
KKP Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Yuk Konsumsi Ikan Biar Anak Indonesia Anti Stunting dan Semakin Cerdas!
Program Makan Bergizi Gratis, Prioritas Prabowo yang Akan Dilaksanakan oleh Kepala Badan Gizi Nasional Baru, Dadan Hindayana
BSN Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Sesuai Standar, Begini Strateginya!