nasional

Drew Sullivan OCCRP Sebut Jokowi Terkorup Semestinya Jadi Peringatan Keras, Jokowi Sedang Diawasi Masyarakat

Minggu, 5 Januari 2025 | 13:21 WIB
Jokowi terkorup versi OCCRP jadi peringatan keras dirinya diawasi masyarakat (Ist)

HUKUMANEWS - Meski tidak didukung bukti yang cukup kuat Jokowi melakukan tindak korupsi, namun OCCRP mendapat dukungan terbanyak dari seluruh dunia.

OCCRP memiliki alasan tokoh yang dinominasikan itu layak dimasukkan sebagai tokoh terkorup pemimpin dunia 2024.

Dengan demikian, Jokowi bersama tokoh lainnya dimasukkan ke dalam daftar "finalis" karena memiliki alasan untuk diikutsertakan, kata Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Menurut penerbit OCCRP Drew Sullivan dalam pernyataan di situs web resmi organisasi itu,
pihaknya tidak memiliki kendali soal siapa saja yang diusulkan masuk dalam daftar tokoh paling korup di dunia, termasuk munculnya nama mantan presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam daftar itu.

Baca Juga: M Said Didu Tantang Jokowi ke BPK Jika Dirinya Bukan Pemimpin Terkorup, Ratusan Triliun Habis untuk PSN PIK Tanpa Lelang!

"Para juri menghargai nominasi warga negara," kata Drew Sullivan.

Namun, ada persepsi kuat di masyarakat tentang adanya korupsi meski bukti yang mendukung hal itu tidak selalu memadai.

"Seharusnya ini jadi peringatan bagi mereka yang dinominasikan bahwa masyarakat sedang mengawasi, dan mereka peduli," katanya.

OCCRP menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Jokowi terkait dengan tindakan korupsi demi keuntungan pribadi selama dia menjabat sebagai presiden.

Baca Juga: KPK Tanggapi Isu Pembocoran OTT Harun Masiku, Tegaskan Tidak Ada Pegawai Terlibat

Namun, kata organisasi itu, banyak kelompok masyarakat sipil dan para pakar mengatakan bahwa "pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan" komisi anti korupsi Indonesia.

Jokowi juga dikritik oleh masyarakat luas karena "merusak lembaga pemilu dan peradilan Indonesia," menurut pernyataan itu.

OCCRP mengakui beberapa individu telah menyalahgunakan daftar tokoh paling korup itu untuk mempromosikan agenda dan ideologi politik mereka.

Organisasi itu menyatakan bahwa tujuan mereka membuat daftar itu adalah "mengakui adanya kejahatan dan korupsi."

Halaman:

Tags

Terkini