Di Amerika Serikat, donasi saham ke badan amal dapat mengurangi beban pajak penghasilan, terutama jika nilai saham tersebut terus meningkat.
Namun, ada juga yang berargumen bahwa Musk memang tulus.
Ia dikenal memiliki visi besar untuk umat manusia, baik melalui pengembangan teknologi seperti Tesla dan SpaceX, maupun dukungan finansial terhadap riset-riset penting.
Terlibat di Politik, Apa Kaitannya?
Selain aksi amal, Musk juga aktif di dunia politik. Pada 2024, ia diketahui memberikan sumbangan besar untuk kampanye presiden terpilih AS, Donald Trump.
Langkah ini mengundang pro dan kontra, mengingat pandangan politik Musk sering dianggap kontroversial.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan, Musk tampaknya memanfaatkan kekayaannya tidak hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk mendorong perubahan besar di berbagai sektor.
Pelajaran dari Musk: Memberi untuk Masa Depan
Apa yang bisa kita pelajari dari Elon Musk? Di satu sisi, ia adalah sosok inspiratif yang menggunakan kekayaan untuk tujuan baik.
Namun, di sisi lain, langkahnya mengingatkan kita bahwa setiap tindakan besar memiliki dampak, baik secara sosial maupun politik.
Baca Juga: Vonis Ringan Koruptor Timah, Ketimpangan Hukum, dan Tantangan Kepemimpinan Pemerintahan Prabowo
Sumbangan saham senilai Rp1,8 triliun ini bisa jadi cerminan bagaimana Musk ingin dikenang—sebagai inovator yang tak hanya menciptakan teknologi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk dunia.
Mungkin, ini saatnya kita bertanya: bagaimana kita bisa meniru langkah kecilnya untuk dampak besar?***