HUKAMANEWS - Tragedi memilukan terjadi di Bandara Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024).
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 jatuh saat mendarat, menewaskan 179 orang.
Namun, di tengah kabut duka, ada secercah harapan dari dua korban selamat.
Salah satu korban, Lee, seorang pramugara berusia 33 tahun, berbagi cerita yang menggetarkan hati.
"Saat saya terbangun, saya sudah diselamatkan," ujar Lee kepada tim medis di Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha, Seoul.
Kisahnya menjadi simbol kekuatan hidup meski dalam situasi paling genting.
Lee mengalami beberapa patah tulang dan kini dirawat intensif. Dokter Ju Woong, Direktur Rumah Sakit, memastikan bahwa kondisi Lee stabil meskipun ada risiko komplikasi, termasuk kelumpuhan total.
"Dia sepenuhnya mampu berkomunikasi. Fokus kami saat ini adalah penyembuhannya," jelas Ju.
Korban selamat lainnya adalah Koo, seorang pramugari berusia 25 tahun. Dia dirawat di Pusat Medis Asan, timur Seoul, dengan cedera di pergelangan kaki dan kepala.
Staf medis tetap menjaga kerahasiaan kondisi Koo, namun laporan awal menyebutkan dia dalam kondisi stabil.
Pesawat Boeing 737-8AS itu baru saja menempuh perjalanan dari Bangkok, Thailand, sebelum insiden terjadi.
Video yang beredar menunjukkan asap tebal mengepul dari mesin pesawat, disusul kobaran api yang melalap badan pesawat.
Berdasarkan investigasi awal, kecelakaan dipicu oleh kerusakan mesin akibat tabrakan dengan kawanan burung.
Artikel Terkait
Trump Berusaha Mati-Matian Agar TikTok Tak Terusir dari Amerika Serikat
Pemberian Gelar Ballon d'Or 2024 ke Rodri Manchester City Dianggap Tak Adil oleh Cristiano Ronaldo
Pesawat Jatuh di Wilayah Rusia, Putin Minta Maaf! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Langit Kazakstan?
Diduga Tabrak Sekawanan Burung, Pesawat Jeju Air Korsel Alami Kecelakaan, Dilaporkan 120 Korban Penumpang Tewas
Detik-Detik Kecelakaan Tragis Pesawat Jeju Air, Burung Tersedot Mesin, Ledakan, dan Api Membara hingga 179 Penumpang Tewas