HUKAMANEWS - Elon Musk kembali mencuri perhatian. Kali ini, sang miliarder menyumbangkan saham Tesla senilai Rp1,8 triliun ke badan amal.
Langkah ini tak hanya mengundang decak kagum, tetapi juga menimbulkan berbagai spekulasi.
Apakah ini murni aksi filantropi atau bagian dari strategi besar?
Sumbangan tersebut mencakup 268 ribu saham Tesla, sebagaimana dilaporkan oleh Investing pada Jumat, 3 Januari 2025.
Dalam hitungan dolar, nilainya mencapai 108 juta USD. Ini bukan kali pertama Musk melakukan langkah serupa, menjadikannya salah satu dermawan paling konsisten di dunia.
Musk Foundation: Misi di Balik Kebaikan
Sumbangan ini akan dikelola melalui Musk Foundation, yayasan nirlaba yang didirikan oleh Elon Musk.
Fokus utama yayasan ini adalah pengembangan kecerdasan buatan yang aman untuk masa depan manusia.
Baca Juga: Jokowi Terseret Laporan OCCRP: Apa Dampaknya Bagi Pemberantasan Korupsi di Indonesia?
Pada tahun-tahun sebelumnya, Musk juga menyumbang dalam jumlah fantastis, termasuk Rp31 triliun pada 2022 dan Rp93 triliun pada 2021.
Situs resmi yayasan ini menyebutkan bahwa mereka juga memberikan hibah untuk proyek-proyek pendidikan, perubahan iklim, hingga kebutuhan dasar seperti air bersih.
Namun, yang membuat Musk unik adalah caranya menyelaraskan visi teknologi dengan misi sosial.
Aksi Amal atau Strategi Pajak?
Langkah Musk ini tentu menuai pujian, tetapi skeptisisme tak bisa dihindari. Sebagian analis menganggap ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi pajak.
Artikel Terkait
Dua Korban Selamat Jeju Air Ungkap Detik-detik Kecelakaan Mengerikan yang Tewaskan 179 Orang di Tengah Kobaran Api Pesawat
Semua Penumpang Jeju Air Tewas, Tapi Dua Pramugari Selamat, Ini Faktor di Balik Tragedi Kecelakaannya
Deretan Kecelakaan Pesawat 2024 yang Mengguncang Dunia, Selain Tragedi Jeju Air
Amerika Berduka, Satu-satunya Presiden AS yang Usianya Capai 100 Tahun, Jimmy Carter Meninggal Dunia Hari Ini
Ucapan Belasungkawa dari Pemimpin Dunia Atas Mangkatnya Presiden AS Ke-39 Jimmy Carter, Dikenang Sosok yang Cinta Damai