Mereka dianggap telah melakukan pembiaran atau bahkan tidak mencegah tindakan pemerasan yang dilakukan oleh anggotanya.
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divisi Humas Polri, menyebutkan bahwa pembiaran terhadap tindakan tidak terpuji ini sangat disayangkan.
Polisi yang seharusnya melindungi dan mengamankan, malah terlibat dalam tindakan merugikan penonton yang datang untuk menikmati acara musik.
Menurutnya, langkah tegas harus diambil untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Baca Juga: Bukan Cuma Rumor! OCCRP Sebut Jokowi dan Keluarga Terlibat Korupsi, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Kasus pemerasan ini, meskipun melibatkan sejumlah oknum yang tidak terpuji, juga mencerminkan adanya upaya serius dari Polri dalam memperbaiki integritas internalnya.
Dengan dijatuhkannya hukuman bagi mereka yang terlibat, diharapkan hal ini bisa menjadi pelajaran penting bagi seluruh anggota kepolisian.
Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian terganggu hanya karena ulah segelintir oknum yang tak bertanggung jawab.
Seiring dengan berjalannya proses hukum ini, kita pun berharap bahwa para penonton yang menjadi korban pemerasan dapat menerima ganti rugi yang semestinya.
Baca Juga: Bukan Cuma Rumor! OCCRP Sebut Jokowi dan Keluarga Terlibat Korupsi, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Sebab, pada akhirnya, kasus ini bukan hanya soal hukuman bagi pelaku, tetapi juga tentang memberikan keadilan bagi mereka yang dirugikan.
Tindak lanjut terhadap kasus ini masih berlanjut, dan Polri berkomitmen untuk terus memantau dan mengawasi perkembangan sidang etik terhadap anggota polisi lainnya yang terlibat.
Semoga dengan hukuman yang tegas dan transparansi dalam proses hukum, kasus seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.
Sebagai masyarakat, kita perlu tetap mendukung upaya Polri dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.