nasional

Prabowo Akan Lepas dari Bayang-Bayang Jokowi? Begini Prediksi Pakar Politik

Kamis, 2 Januari 2025 | 07:00 WIB
Prediksi hubungan Prabowo dan Jokowi, benarkah selamanya harmonis? Simak potensi konflik politik di masa depan.

Hubungan politik antara Prabowo dan Gibran bisa menjadi medan tarik-menarik baru di dalam pemerintahan.

Gibran, yang merupakan putra sulung Jokowi, tentu memiliki dukungan politik tersendiri.

Skenario ini membuat Prabowo harus menghadapi tantangan besar, bukan hanya dari oposisi, tetapi juga dari dalam lingkaran pemerintahan sendiri.

Menurut Eep, terlalu cepat menganggap Prabowo akan selalu tunduk pada Jokowi adalah pandangan yang keliru.

“Jangan terlalu mudah membayangkan bahwa Prabowo akan terus berada di bawah bayang-bayang Jokowi. Saya tidak melihat indikasi itu,” tegasnya.

Baca Juga: Konflik Politik yang Kian Panas, Dekat Jokowi atau Megawati? Langkah Prabowo Ini Bikin Banyak Orang Bertanya-tanya!

Meski demikian, publik tetap perlu mencermati langkah politik Prabowo di masa depan.

Hubungan antara presiden dan wakil presiden yang harmonis saat ini bisa saja berubah menjadi kompetisi politik yang sengit di masa mendatang.

Bagi Prabowo, menjaga keseimbangan antara membangun hubungan baik dengan Jokowi dan menunjukkan kemandirian politiknya akan menjadi ujian kepemimpinan yang penting.

Di sisi lain, Gibran perlu memanfaatkan posisinya sebagai Wakil Presiden untuk membangun citra politik yang kuat menjelang Pilpres 2029.

Baca Juga: Mengenali 100 Tahun Jejak Sastrawan Franz Kafka Lewat Kacamata Para Penulis Indonesia

Dengan dinamika ini, jelas bahwa politik Indonesia akan terus menjadi arena yang menarik untuk disaksikan. Bagaimana Prabowo akan menghadapi tantangan ini?

Akankah hubungan harmonis dengan Jokowi bertahan, atau justru berubah menjadi persaingan politik yang tajam? Semua mata akan tertuju pada perkembangan di Istana Negara.

Masa depan politik Indonesia berada di titik persimpangan yang menarik. Prediksi Eep Saefulloh Fatah tentang potensi konflik antara Prabowo dan Gibran memberikan gambaran bahwa politik tidak pernah statis.

Di tengah perubahan ini, rakyat Indonesia hanya bisa berharap bahwa siapa pun pemimpinnya, kepentingan bangsa tetap menjadi prioritas utama.***

Halaman:

Tags

Terkini