“Artinya, untuk barang dan jasa yang selain tergolong barang-barang mewah, tarif PPN tetap seperti sekarang, yaitu 11%,” jelas Prabowo.
Ia memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat seperti beras, daging, sayur, susu segar, jasa pendidikan, dan jasa kesehatan tetap bebas dari PPN.
Pernyataan ini menjawab kekhawatiran masyarakat akan kenaikan pajak yang berpotensi membebani mereka.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan sistem perpajakan yang adil dan pro-rakyat.
Baca Juga: Ponsel Canggih 2025? Galaxy A56 Bocor dengan Desain Premium dan Fitur Juara, Harga Tetap Bersahabat!
“Barang-barang mewah seperti jet pribadi, kapal pesiar, dan rumah megah bernilai tinggi adalah sasaran utama PPN 12%, bukan kebutuhan pokok masyarakat,” tambahnya.
Kehadiran Prabowo di Tengah Rakyat, Simbol Kepemimpinan Dekat Hati
Malam Tahun Baru menjadi panggung yang memperlihatkan bagaimana seorang pemimpin bisa hadir langsung di tengah rakyat.
Kehadiran Prabowo dengan mobil Maung Garuda menggambarkan kepemimpinan yang rendah hati namun berwibawa.
Interaksinya dengan masyarakat bukan sekadar formalitas, melainkan momen tulus yang mempererat hubungan pemimpin dan rakyat.
Ini menjadi pesan kuat bahwa Prabowo tidak hanya memimpin dari balik meja, tetapi juga merasakan denyut nadi kehidupan warganya.
Dengan kebijakan pajak yang adil dan sikap yang dekat dengan masyarakat, Prabowo membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang memperhatikan kebutuhan rakyat kecil.
Momen ini bukan hanya soal perayaan malam Tahun Baru, tetapi juga refleksi dari komitmen seorang pemimpin untuk selalu berpihak pada rakyat.
Malam Tahun Baru di Bundaran HI menjadi saksi bagaimana pemimpin seperti Prabowo hadir untuk rakyat.