“Rakyat kita itu bukan rakyat yang bisa dibohongi terus. Sudah jelas kerugian ratusan triliun vonisnya segitu. Ini melukai rasa keadilan,” ujarnya dengan penuh emosi.
Prabowo juga menyinggung praktik-praktik yang merugikan negara, seperti budaya markup anggaran dan kebocoran proyek pemerintah.
Ia menegaskan bahwa budaya seperti ini harus dihentikan demi membangun pemerintahan yang bersih.
“Seluruh aparat, eselon, budaya markup, budaya penggelembungan anggaran itu adalah korupsi. Itu adalah merampok uang rakyat,” tegasnya.
Ia optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang bersih dan penegakan hukum yang baik, Indonesia akan mampu meningkatkan pendapatan negara untuk pembangunan.
“Insyallah dengan kita kelola baik, penghasilan untuk negara akan baik,” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Pernyataan Prabowo ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahannya tidak akan memberikan toleransi terhadap praktik-praktik yang merugikan rakyat.
Langkah konkret seperti ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap hukum di Indonesia.***