“Rakyat kita itu bukan rakyat yang bisa dibohongi terus. Sudah jelas kerugian ratusan triliun vonisnya segitu. Ini melukai rasa keadilan,” ujarnya dengan penuh emosi.
Prabowo juga menyinggung praktik-praktik yang merugikan negara, seperti budaya markup anggaran dan kebocoran proyek pemerintah.
Ia menegaskan bahwa budaya seperti ini harus dihentikan demi membangun pemerintahan yang bersih.
“Seluruh aparat, eselon, budaya markup, budaya penggelembungan anggaran itu adalah korupsi. Itu adalah merampok uang rakyat,” tegasnya.
Ia optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang bersih dan penegakan hukum yang baik, Indonesia akan mampu meningkatkan pendapatan negara untuk pembangunan.
“Insyallah dengan kita kelola baik, penghasilan untuk negara akan baik,” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Pernyataan Prabowo ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahannya tidak akan memberikan toleransi terhadap praktik-praktik yang merugikan rakyat.
Langkah konkret seperti ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap hukum di Indonesia.***
Artikel Terkait
Satu Per Satu Ketum Partai Keluar dan Enggan Bicara Usai Presiden Prabowo Kumpulkan Semua Ketum Parpol di Kertanegara. Ada Apa Ya?
Pertemuan Prabowo dan Ketum KIM di Kertanegara, Zulhas Buka-bukaan, Beneran Cuma Ngobrol Rutin atau Bahas Strategi Politik?
Presiden Prabowo Bantah Bukan Mau Maafkan Koruptor, Enak Aje Udah Nyolong Aku Bertobat, Kembalikan yang Kau Curi!
Prabowo Minta Menteri dan Hakim Kaji Lagi Vonis Koruptor Harvey Moeis Rp300 Triliun, Rakyat Aja Ngerti, Hukuman 50 Tahun!
Bikin Malu, Seiiring Prabowo Bakal Tegas Basmi Koruptor, Eh Jokowi Masuk dalam Tokoh Dunia Paling Korup Tahun 2024