Dalam komunitas tersebut, LRR menjadi anggota yang kerap memberikan kajian.
LRR diduga menggunakan modus spiritual dengan dalih memiliki kekuatan supranatural.
Insiden tersebut terjadi sejak bulan September 2024, ketika pelaku menyampaikan bahwa ada ritual zikir zakar atau zikir kemaluan laki-laki.
Ia menyebut bahwa jika kemaluan seorang pria berdiri (ereksi), maka harus diraba dengan onani.
Ia memanipulasi korban bahwa cara anggota tubuh berzikir adalah ereksi.
LRR juga menyebut korban memiliki penyakit. Caranya menyembuhkan penyakit tersebut adalah dengan membantu mengeluarkan sperma korbannya.
Beberapa korban yang teridentifikasi telah dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB untuk diperiksa penyidik.
Tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
"Modusnya seperti apa ini masih kita dalami, karena (masih penyelidikan) awal. Tapi dari informasi yang kami dapat, korban ini menganggap pelaku mempunyai kekuatan spiritual. (Korban) Menganggap pelaku ini orang yang dihormati dan disegani. Intinya akan kita dalami modus," ujar Direktur Ditreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat.***