HUKAMANEWS - Agung Laksono membuat gebrakan mengejutkan di Palang Merah Indonesia (PMI).
Politikus senior Partai Golkar itu menggelar Musyawarah Nasional (Munas) tandingan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, dan mengklaim dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PMI periode 2024-2029.
Langkah ini tak hanya memanaskan suhu organisasi, tetapi juga membuka tabir konflik internal yang selama ini tertutup.
Aspirasi Terpasung, Munas Tandingan Jadi Jawaban
Agung menyebutkan, penyelenggaraan Munas tandingan ini merupakan respons dari kekecewaan sejumlah pengurus PMI terhadap kepemimpinan Jusuf Kalla (JK).
Menurut Agung, banyak pengurus merasa suara mereka tidak didengar selama ini.
"Teman-teman itu merasa aspirasinya dipasung, enggak bisa bicara, enggak bisa ngomong," ungkap Agung.
Ia juga menuding adanya "arogansi kekuasaan" yang membuat suasana organisasi menjadi pengap dan tidak kondusif.
Baca Juga: Tiba di Moscow, Pemimpin Rezim Suriah Bashar al-Assad dan Keluarganya Diberi Suaka oleh Rusia
Akibat situasi tersebut, beberapa pihak akhirnya memutuskan menggelar Munas tandingan dengan mengusung semangat kebebasan.
"Di sini ada kebebasan, sebelumnya terkungkung gitu," tambahnya.
Jusuf Kalla Terpilih Secara Aklamasi, Benarkah Sudah Sesuai Aturan?
Sebelumnya, dalam Munas ke-22 PMI yang digelar panitia resmi, Jusuf Kalla terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum.