Di balik bencana ini, ada tiga korban jiwa. Dua di antaranya tertimbun longsor, sementara satu korban lainnya terbawa arus banjir.
Selain itu, satu orang dilaporkan mengalami luka akibat insiden ini.
Kerusakan Infrastruktur yang Meluas
Kerusakan akibat bencana ini juga menyentuh infrastruktur vital. Sebanyak 83 titik jalan rusak, 4 titik irigasi terganggu, dan 9 jembatan putus.
Salah satu jalan di Kecamatan Kadupandak masih belum bisa dilalui, meski bukan jalan utama.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR untuk memperbaiki akses jalan. Prioritas kami saat ini adalah membuka jalur yang penting untuk mobilitas warga," jelas Asep.
Penanganan darurat dilakukan dengan membangun akses sementara untuk jalan-jalan yang rusak parah.
Langkah ini diharapkan mampu memulihkan sebagian besar aktivitas warga.
Menghadapi Hidrometeorologi: Waspada dan Bersiap
Bencana di Cianjur ini adalah pengingat keras bahwa ancaman hidrometeorologi semakin nyata.
Intensitas curah hujan yang tinggi, ditambah dengan kondisi geografis rawan longsor, membuat mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi hal yang mendesak.
BPBD telah meminta warga untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah perbukitan atau dekat aliran sungai.
Edukasi dan simulasi bencana perlu digalakkan agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat.