HUKAMANEWS - Ratusan warga Cianjur masih bergulat dengan dampak bencana hidrometeorologi yang melanda pada Rabu, 4 Desember 2024.
Hingga hari ini, 8 Desember, sekitar 777 jiwa terpaksa mengungsi.
Bencana hidrometeorologi ini menghantam 18 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tanah longsor, banjir, dan pergerakan tanah memaksa warga meninggalkan rumah mereka.
Beberapa kecamatan yang terdampak parah di antaranya Agrabinta, Tanggeung, Pasirkuda, hingga Sindangbarang.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmanawijaya, pendataan jumlah pengungsi menjadi prioritas utama.
Ia menjelaskan, "Pendataan sementara mencatat ada 777 pengungsi. Sebagian besar berasal dari sembilan kecamatan yang kondisinya cukup parah."
Selain itu, dampak bencana ini meluas. Saat ini, total ada 2.760 jiwa yang terdampak langsung. Kerusakan meliputi 439 rumah yang rusak, 357 rumah terancam, dan 484 rumah terendam banjir.
Baca Juga: Warganet Auto Heboh, Said Didu Beri Saran Menarik: Kenapa Jokowi Nggak Pindah Ke Istana Bogor?
Pengungsi Masih Bertahan di Tempat Sementara
Sebagian besar warga yang rumahnya rusak memilih mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.
Sementara itu, warga yang rumahnya terendam air mulai kembali karena banjir di beberapa wilayah seperti Sindangbarang, Leles, dan Agrabinta sudah surut.
Namun, Asep memperingatkan risiko menggunakan tenda darurat. "Cuaca saat ini masih buruk.
Tenda-tenda darurat tidak aman karena hujan dan angin kencang masih sering terjadi," ujarnya.