HUKAMANEWS - Singgung integritas partai coklat, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto minta aparat kepolisian teladani Jenderal Polisi Purn. Hoegeng Iman Santoso.
Jenderal Polisi Purn. Hoegeng Iman Santoso dinilai sosok Kapolri yang diyakini berintegritas tinggi semasa mengabdi.
"Ini ada tampilan bagaimana Jenderal Hoegeng yang menjadi panutan. Beliau bukan politisi, beliau polisi Merah Putih, bukan parcok (partai cokelat)," kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu.
Hasto mengatakan bahwa hal tersebut karena menilai adanya oknum kepolisian yang terlibat dalam kepentingan politik, terutama pada Pilkada 2024.
Ia menduga telah terjadi fenomena partai cokelat atau parcok, sebuah istilah yang diasosiasikan dengan ketidaknetralan aparat kepolisian.
Menurut Hasto, Polri seharusnya mengabdi kepada Merah Putih dan loyal kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Polisi tidak terlibat dengan kepentingan politik mana pun, tetapi hanya mendedikasikan diri untuk bangsa dan negara.
"Oleh karena itulah, kami mengajak seluruh anggota Polri, mari jaga spirit Polri Merah Putih. Kita jaga seluruh keteladanan yang diberikan, seluruh kepercayaan rakyat, mandat rakyat di dalam menegakkan keadilan dan ketertiban hukum,” tuturnya.
Selain itu, Hasto juga mengutarakan bahwa urgensi memperbaiki demokrasi sebelum bangsa menjadi terpecah belah.
Ia mengingatkan akan sulit bagi Indonesia untuk memperbaiki demokrasi jika sistem bernegara dihancurkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Maka, mari kita jaga kemerdekaan kita, kedaulatan kita, keberanian kita untuk berbicara sehingga Republik Indonesia yang dipertaruhkan dengan susah payah oleh pendiri republik dapat tegak kokoh berdiri," ajak Hasto kepada semua pihak.
Menurut Hasto, suatu negara tanpa sistem hukum dan demokrasinya dimanipulasi bagaikan tubuh tanpa tulang karena semua elemen negara menjadi tidak berdaya.