HUKAMANEWS - Pilkada Jakarta 2024 menghadirkan kejutan menarik dari pasangan calon independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.
Paslon yang sebelumnya tak banyak diperhitungkan ini berhasil meraih 10,53 persen suara atau sekitar 458.886 suara, berdasarkan hasil quick count sementara.
Mereka mencetak sejarah sebagai pasangan independen dengan raihan suara terbanyak sepanjang sejarah Pilkada Jakarta.
Dibandingkan pasangan independen lain di Pilkada Jakarta 2012, seperti Faisal Basri-Biem Benjamin (4,98 persen) atau Hendardji-Ahmad Riza Patria (1,98 persen), raihan suara Dharma-Kun terbilang luar biasa.
Namun, di balik angka mengejutkan ini, isu panas justru mencuat terkait dugaan pencatutan KTP oleh tim Dharma-Kun.
Aktor dan penyanyi Fedi Nuril, melalui akun X pribadinya, mempertanyakan ketidaksesuaian antara jumlah suara yang diraih dan jumlah KTP yang mereka kumpulkan.
"Saya mau bertanya, Pak @pongrekundharma. Dari 840.640 KTP yang Anda kumpulkan (termasuk KTP keluarga saya, yang tanpa izin kami, tiba-tiba muncul di website KPU), jumlah suara yang Anda dapatkan hanya 400.000-an," tulis Fedi, Sabtu, 30 November 2024.
Ia juga menyindir dengan nada tajam, “Kalau menurut teori konspirasi, kenapa bisa begitu, Pak?”
Pernyataan Fedi ini langsung memicu perbincangan hangat di media sosial.
Sebagian warganet mendukung Fedi untuk mendesak klarifikasi dari Dharma-Kun.
Namun, ada pula yang membela paslon independen ini, dengan mengatakan bahwa isu tersebut harus dibuktikan secara hukum.
Sebelumnya, elektabilitas Dharma-Kun sempat diragukan karena survei menunjukkan mereka hanya memiliki dukungan sekitar 5 persen sebelum hari pencoblosan.