HUKAMANEWS - Kasusnya makin terangkat ke publik, ada pernyataan bertolak belakang antara polisi dan para saksi.
Saat ini terlihat Polrestabes Semarang diduga "mengerahkan" buzzer-buzzer untuk menutupi kasus sebenarnya.
Pasalnya, saksi seorang satpam menyebut malam kejadian dimana siswa SMKN 4 Semarang yang diduga ditembak aparat, tak ada keributan atau gangster seperti disebut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Kini puji-pujian terhadap Polrestabes banyak bertebaran khususnya di media sosial X.
Baca Juga: Terekam CCTV Detik-Detik Truk Tronton Tabrak 6 Kendaraan di Slipi, Sopir Mengaku Ngantuk
Seperti akun X Fadia Kirana Dewi,"maju terus Kapolrestabes Semarang, kita dukung upaya menyelesaikan masalah tawuran ini dengan tuntas."
Akun X Betina Ayu Maharani, "langkah Kapolrestabes Semarang patut diapresiasi, mari sama2 ciptain lingkungan aman buat pelajar kita."
Sebelumnya siswa SMKN 4 Semarang Gamma ini tewas usai terkena tembakan dari anggota kepolisian Polres Semarang, Bripka R, pada Senin (25/11).
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut bahwa Gamma adalah anak gangster yang terlibat tawuran.
Pada Minggu malam 01.00 WIB, versi polisi seorang anggota kepolisian yang sedang melintas melihat adanya tawuran antar geng Tanggul Pojok dan geng Seroja.
Anggota polisi ini hendak membubarkan tawuran.
"Informasinya kan jam 01.00. Habis kerja, melakukan penyelidikan di kantor. Lakukan perjalanan pulang melintas di kantor Perumahan Paramount itu. Polisi mau melerai," kata Irwan berdasar keterangan tertulis yang diterima, Selasa (26/11).
Peristiwa yang terjadi di Semarang barat berawal dari informasi adanya tawuran antar geng.