Lebih lanjut, pihak kepolisian juga memberikan bantuan kepada keluarga korban, termasuk pengobatan yang dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang.
Meski situasi sudah kondusif, kepolisian tetap menyiagakan satuan Brimob dan Dalmas untuk berjaga di sekitar lokasi kejadian sebagai antisipasi atas hal-hal yang tidak diinginkan.
Akar Masalah: Jam Operasional Truk Tanah yang Sering Terabaikan
Insiden ini bukan kali pertama warga Teluknaga bersuara atas kehadiran truk tanah yang kerap kali melanggar jam operasional.
Warga sudah sejak lama merasa geram karena truk-truk tanah ini sering melintas di luar waktu yang ditentukan dan bahkan membawa muatan berlebih.
Kesal dengan ketidakpatuhan ini, warga pun akhirnya melampiaskan kemarahan saat kecelakaan tragis terjadi.
Kondisi kondusif di Teluknaga mencerminkan semangat kebersamaan dan empati antara masyarakat dan pihak berwenang.
Meski duka masih menyelimuti, warga dan pihak terkait berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan memastikan tragedi serupa tidak terulang.
Kesepakatan masa berkabung ini menjadi simbol penghormatan sekaligus bentuk kepedulian semua pihak.
Situasi ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemangku kepentingan bahwa keselamatan dan aturan operasional tidak boleh diabaikan.
Dengan dialog terbuka dan pengawasan yang ketat, diharapkan insiden seperti ini dapat dihindari di masa depan, dan kenyamanan warga dapat terus terjaga.***