Tak hanya internet dan GPS, badai matahari ini juga membawa ancaman serius bagi para drone pilot di seluruh Indonesia.
BMKG memberikan saran agar selama badai berlangsung, hindari menerbangkan drone.
Pasalnya, gangguan sinyal dari badai ini bisa menyebabkan drone kehilangan kendali, yang tentu saja berisiko besar.
Jika kamu seorang penggemar drone, mungkin ini saatnya mengambil jeda sejenak dan menunggu badai berlalu sebelum kembali terbang.
“Para pilot drone diharapkan untuk menunda pengoperasian pesawat tanpa awaknya, karena gangguan akurasi posisi berbasis satelit seperti GPS akan sangat signifikan selama badai matahari ini,” jelas Syrojudin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2024.
Jika drone kamu sampai hilang kendali dan jatuh, bukan hanya rugi materi, tapi juga bisa menimbulkan risiko keselamatan bagi orang lain.
Badai matahari kali ini tidak bisa dianggap remeh. BMKG menyebut badai ini berada pada indeks ekstrem, yaitu G4.
Ledakan Matahari yang terjadi pada Senin, 7 Oktober 2024, menghasilkan badai magnet berat skala G4 di Bumi.
Ledakan tersebut adalah letusan besar radiasi elektromagnetik dari matahari yang berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Puncaknya akan terjadi pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Bagi sebagian orang, fenomena seperti ini mungkin menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu.
Namun, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan tidak meremehkan dampak buruk dari badai matahari ini.
Baca Juga: Hakim PTUN Bisa Ditangkap Jika Batalkan Pelantikan Gibran? Ini Kata Jimly yang Bikin Geger
Mengabaikan peringatan bisa berujung pada masalah serius, terutama jika kita tetap memaksakan penggunaan teknologi yang berpotensi terganggu.