Badai Matahari Mengancam! BMKG, Waspadai Gangguan Internet dan GPS di Indonesia

HUKAMANEWS - Indonesia tengah bersiap menghadapi fenomena alam yang jarang terjadi, badai matahari kuat yang akan melanda selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 11 hingga 13 Oktober 2024.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi gangguan yang disebabkan oleh badai matahari tersebut.

Badai matahari ini bukan hanya sekadar ancaman fiksi ilmiah yang sering kita tonton di film-film.

Baca Juga: Badai Matahari Mengancam! BMKG, Waspadai Gangguan Internet dan GPS di Indonesia

Kali ini, BMKG menegaskan bahwa dampaknya nyata, dan bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita, terutama yang berhubungan dengan teknologi.

Meski tidak akan ada perubahan ekstrem pada suhu udara atau cuaca, dampak badai ini lebih fokus pada gangguan teknologi yang sangat kita andalkan saat ini, mulai dari internet hingga sistem navigasi berbasis satelit.

Bayangkan sedang asyik scrolling media sosial atau menonton serial favorit, tiba-tiba internet mendadak lemot atau bahkan mati total.

Baca Juga: Anak Kucing Perlu Pelatihan? Ini 7 Cara Ampuh Membuatnya Patuh Seumur Hidup!

Yup, hal inilah yang mungkin terjadi selama badai matahari berlangsung.

Berdasarkan analisis geofisika dari BMKG, badai matahari yang mencapai Indonesia pada periode tersebut akan berpotensi mengganggu jaringan internet, terutama yang menggunakan sistem satelit seperti Starlink.

Jadi, bagi kamu yang sudah sangat bergantung pada internet untuk bekerja atau sekadar bersantai, sebaiknya siapkan rencana cadangan.

Bukan hanya internet, GPS juga akan terkena imbasnya. Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, mengingatkan bahwa akurasi GPS selama periode badai ini akan menurun.

Baca Juga: Apakah Kucing Boleh Makan Daging Mentah? Ini Bahaya Tersembunyi yang Bisa Bikin Anabul Menderita Seumur Hidup

Ini jelas menjadi kabar buruk bagi kamu yang bergantung pada navigasi berbasis satelit, terutama pengendara ojek online atau pengemudi yang biasa mengandalkan peta digital.

Mungkin sudah saatnya mengandalkan kemampuan navigasi manual atau bahkan bertanya jalan kepada orang lain. Seru, kan?