“Tidak ada pembicaraan di internal partai soal ini. Kita semua tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum,” kata Said di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 3 Oktober 2024.
Olly Dondokambey dan Azwar Anas adalah nama yang tak asing lagi di kancah politik Indonesia.
Olly, yang juga Gubernur Sulawesi Utara, dikenal sebagai sosok senior di PDIP dengan jaringan politik yang kuat.
Sementara Azwar Anas, yang pernah menjabat sebagai Bupati Banyuwangi dan kini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dikenal sebagai politisi muda berprestasi.
Keduanya disebut-sebut berpeluang besar menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran.
Pertanyaannya, apakah PDIP siap sepenuhnya untuk "melompat pagar" dan menjadi bagian dari koalisi pemerintah? Atau ini hanya permainan strategi politik yang lebih rumit dari sekedar spekulasi publik?
PDIP jelas punya posisi tawar yang kuat, dan bergabungnya kader-kader mereka ke dalam kabinet bisa memperkuat posisi Prabowo dalam pemerintahan.
Tanda-tanda rekonsiliasi antara PDIP dan Prabowo memang sudah mulai terlihat sejak beberapa waktu lalu. Wacana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto menjadi isyarat awal bahwa PDIP mungkin akan menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pertemuan ini tentu menarik perhatian banyak pihak. Bagaimana tidak, setelah berseberangan dalam Pilpres, melihat PDIP merapat ke Prabowo adalah sesuatu yang sulit diabaikan.
Namun, PDIP masih tampak hati-hati dan penuh perhitungan. Instruksi dari Megawati tentu akan sangat menentukan arah politik PDIP ke depan.
Apakah mereka akan tetap di luar pemerintahan sebagai oposisi atau justru mendukung pemerintahan baru Prabowo-Gibran?
Sejauh ini, PDIP masih memilih untuk menunggu. “Kita tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum,” tegas Said Abdullah.