Semua tampak normal, sampai di tengah perjalanan menuju Gunung Anyar, tiba-tiba Maria Livia mengeluarkan benda tajam dan menyerang Pudjiono!
Serangan itu mengarah ke leher dan wajah sang sopir. Bayangin aja, Pudjiono terpaksa melompat keluar mobil buat menyelamatkan nyawanya.
Untungnya, keberuntungan masih berpihak padanya karena ada pengendara lain yang melihat dan langsung bertindak cepat.
Baca Juga: 5 Cara Sakti Cegah Spam Call, Bye-Bye Gangguan Telepon Gak Jelas!
Pengendara tersebut, seperti superhero tanpa jubah, langsung menabrakkan mobilnya ke mobil pelaku! Hasilnya?
Mobil si pelaku mengalami kerusakan parah, dan as rodanya sampai patah. Maria Livia berusaha kabur, tapi ya sudah pasti gagal.
Warga yang ada di lokasi berhasil meringkusnya, dan aksi pengepungan itu pun terekam kamera. Cukup dramatis, bukan?
Baca Juga: Johan Budi Gagal, Johanis Tanak Masuk, Inilah 10 Nama Capim KPK yang Siap Bikin DPR Pening!
Nah, siapa sih sebenarnya Maria Livia ini? Ternyata dia bukan warga asli Surabaya, lho.
Maria berasal dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sudah lama tinggal di Surabaya sejak kuliah di sebuah kampus swasta.
Namun, nggak jelas apakah dia berhasil lulus atau tidak. Saat kejadian, Maria tinggal di sebuah apartemen mewah di Pakuwon City Mall bersama kakaknya.
Ini menambah elemen plot twist dalam cerita ini: seorang perempuan muda, tinggal di apartemen mewah, tapi memutuskan buat nekat membegal sopir taksi online. Kenapa? Karena dia butuh uang buat ke Australia!
Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Hersa Fathoni, mengungkapkan bahwa Maria Livia melakukan pembegalan itu karena dia butuh uang buat pergi ke Australia.
Yup, liburan sekaligus cari kerja di sana. Siapa sangka, kan? Menurut pengakuannya, Maria sudah dua tahun menganggur dan baru-baru ini mendapatkan info bahwa ada lowongan kerja di Australia.