Tapi apa benar mereka akan bekerja demi rakyat, atau hanya duduk manis sambil menunggu pemilu berikutnya?
Banyak suara skeptis di masyarakat yang mulai mempertanyakan efektivitas pimpinan ini.
Mereka merasa kalau jabatan ini hanya "jatah politik" dan nggak benar-benar merepresentasikan suara rakyat.
Baca Juga: Uhuy! Suasana Panas Pemilihan Pimpinan DPD Cair Berkat Komeng, Sultan Nyaris Duel dengan La Nyalla!
Melihat daftar pimpinan DPR ini, sulit untuk merasa optimis. Bukannya nggak menghargai, tapi, apakah ada perbedaan berarti dibandingkan periode-periode sebelumnya?
Nama-nama seperti Puan, Adies Kadir, dan Sufmi Dasco Ahmad sudah sering muncul dalam kancah politik nasional, dan banyak yang merasa mereka hanya “pemain lama” yang kembali ke panggung. Tidak ada yang baru, tidak ada yang segar.
Padahal, rakyat sudah mulai bosan dengan janji-janji kosong dan permainan politik yang tidak menghasilkan perubahan nyata.
Apa yang diharapkan masyarakat adalah pimpinan yang berani mengambil langkah-langkah nyata, bukan hanya menjaga stabilitas politik untuk kepentingan partai.
Jadi, apa yang bisa kita harapkan dari pimpinan DPR yang baru ini? Sayangnya, tidak banyak yang berubah.
Komposisi pimpinan ini menunjukkan bahwa politik Indonesia masih didominasi oleh partai-partai besar yang cenderung mempertahankan status quo.
Baca Juga: Yusuf Mansur Lolos Gugatan Rp 98,7 Triliun, Ini Rahasia Kemenangan di Meja Hijau!
Kalau kamu berharap ada perubahan besar dalam cara kerja DPR, sepertinya kamu harus menunggu lebih lama lagi.
Mungkin inilah saatnya kita sebagai rakyat mulai menuntut lebih dari wakil-wakil kita.
Jika DPR hanya menjadi ajang bagi partai-partai besar untuk berbagi jatah kekuasaan, siapa yang akan benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat?