Pertemuan antara keluarga Gus Dur dengan MPR merupakan langkah awal yang penting. Namun, apakah pemerintah akan berani mengambil langkah selanjutnya?
Apakah kita akan menyaksikan perubahan nyata di kurikulum sejarah dalam waktu dekat? Ini bukan hanya tentang Gus Dur semata, tapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bangsa, melihat dan memperlakukan sejarah kita sendiri.
Jika perubahan ini benar-benar terjadi, maka bukan tidak mungkin generasi mendatang akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang siapa Gus Dur sebenarnya.
Mereka tidak hanya akan melihatnya sebagai presiden yang diberhentikan, tapi sebagai tokoh yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan pluralisme.
Sejarah sering kali ditulis oleh mereka yang berkuasa. Namun, saat kekuasaan tersebut sudah lewat, bukankah sudah waktunya kita mengoreksi kesalahan-kesalahan di masa lalu?
Rehabilitasi nama Gus Dur tidak hanya soal keadilan bagi keluarga, tapi juga soal keadilan bagi kita semua sebagai bangsa.
Baca Juga: Review Huawei Watch GT 5 Pro, Smartwatch Mewah, Siap Bikin Gaya Makin Keren!
Sejarah yang lurus dan jujur adalah fondasi yang kuat untuk masa depan. Jadi, kapan TAP MPR itu akan dihapus? Kita tunggu saja keberanian pemerintah dan MPR.***