nasional

Kapolri Diam, Preman Bertindak? Soenarko Teriak Usut Tuntas! Ada Apa dengan Pembubaran Diskusi FTA di Jakarta?

Minggu, 29 September 2024 | 09:08 WIB
Mantan Danjen Kopassus Soenarko desak Kapolri usut tuntas pembubaran diskusi FTA. Kenapa polisi justru diam? Simak selengkapnya! (Tangkapan layar / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Jakarta kembali diramaikan dengan insiden premanisme yang bikin banyak pihak geleng-geleng kepala.

Sabtu, 28 September lalu, diskusi silaturahmi yang diadakan oleh Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang mendadak diwarnai pembubaran oleh aksi premanisme brutal.

Yang bikin tambah bikin bingung, polisi yang hadir di lokasi justru diam seribu bahasa. Kok bisa?

Baca Juga: Kapolri Diam, Preman Bertindak? Soenarko Teriak Usut Tuntas! Ada Apa dengan Pembubaran Diskusi FTA di Jakarta?

Diskusi bertajuk "Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional" yang diselenggarakan FTA itu sebenarnya berlangsung damai.

Para tokoh nasional seperti Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, Din Syamsuddin, hingga mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko turut hadir untuk membicarakan nasib bangsa.

Bahkan acara ini juga disaksikan oleh diaspora Indonesia di 22 negara secara online.

Baca Juga: Kronologi Aksi Premanisme Bubarkan Paksa Diskusi FTA yang Disaksikan Diaspora di Kemang Jakarta Selatan

Namun, suasana yang tadinya tenang mendadak berubah jadi kacau saat sekelompok orang tak dikenal menyerbu panggung.

Dengan mengenakan masker, mereka bertindak beringas: backdrop acara disobek, tiang microphone dipatahkan, dan para peserta pun diancam.

Kejadian ini bukan hanya memalukan, tapi juga memancing tanya besar: Di mana aparat?

Baca Juga: Bikin Malu Indonesia! Aksi Premanisme Bubarkan Secara Brutal Diskusi Diaspora di Kemang!

Yang paling membuat miris adalah sikap aparat kepolisian yang ada di tempat kejadian.

Bukannya bertindak tegas dan mengamankan situasi, mereka malah terkesan "nonton" tanpa memberikan reaksi.

Wajar kalau banyak yang bertanya-tanya, kenapa polisi bisa seolah-olah membiarkan aksi premanisme ini terjadi di depan mata?

Halaman:

Tags

Terkini