Kamu tahu, kadang rasa sakit fisik bisa sembuh, tapi luka batin itu lebih sulit hilangnya. Nah, ISE adalah contoh nyata dari hal ini.
Dendam itu membuatnya selalu siap siaga dengan air keras, siap kapan pun ada ajakan tawuran.
Bahkan, ketika Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya (TPPP) datang untuk mencegah tawuran, ISE menganggap itu sebagai kesempatan emas untuk melampiaskan dendamnya.
Ketika mendengar cerita ini, kita mungkin bertanya-tanya: kenapa harus bawa air keras?
Kenapa nggak cukup dengan adu pukul seperti tawuran pada umumnya?
Jawabannya ada pada dendam yang sudah mengakar dalam diri ISE. Ia merasa bahwa lawannya (siapa pun yang berani ajak tawuran) layak mendapatkan hukuman yang sama seperti yang dia terima.
Syahduddi menjelaskan bahwa ISE sudah mempersiapkan air keras—atau lebih tepatnya HCL, untuk melukai siapa pun yang menantangnya dalam tawuran.
Baca Juga: Top 7 Speaker Bluetooth Audio Receiver Terbaik untuk Pengalaman Musik Tanpa Kabel
Bayangkan betapa mengerikannya, HCL bukan hanya sekadar senjata, tapi alat balas dendam yang mematikan.
Dan kali ini, yang jadi korban bukan hanya lawan tawuran, tapi juga dua anggota Tim Patroli yang hanya berusaha mencegah kekacauan.
Tentu saja, tindakan brutal ini nggak bakal dibiarkan begitu saja. Polisi sudah bergerak cepat dengan menetapkan tiga orang tersangka.
Baca Juga: Samsung Galaxy S24 Kini Lebih Terjangkau! Segera Dapatkan Promo Spesialnya!
AA, ISE, dan RB kini harus menghadapi ancaman hukuman yang cukup berat.
Ketika kita berbicara tentang hukum, biasanya kita berharap ada keadilan yang ditegakkan.