Begitu berada di tangan yang aman, hal pertama yang dilakukan Capt Philip adalah berkomunikasi dengan istri dan keluarganya melalui video call.
Momen ini, yang diabadikan dan menjadi viral di media sosial, menampilkan wajah bahagia Capt Philip yang tak mampu menyembunyikan emosinya.
“Pilot Philip Mark Mehrtens sangat bahagia saat melakukan video call bersama istri dan keluarganya untuk mengabarkan bahwa ia telah dibebaskan,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo.
Melihat wajah-wajah orang tercinta yang begitu lama hanya bisa dibayangkan dalam ingatan, air mata kebahagiaan pun tak terbendung.
Istrinya yang terlihat lega dan bersyukur, mengucapkan syukur berulang kali, seolah tak percaya bahwa mimpi buruk ini akhirnya usai.
Bagi Capt Philip, suara dan tawa anak-anaknya adalah penawar luka dan kelelahan mental yang ia alami selama berbulan-bulan di tengah ancaman dan ketidakpastian.
Baca Juga: Bumi Akan Punya 'Bulan Mini' Selama September hingga November, Apa Sih Fenomenanya?
Setelah 18 bulan dalam penyanderaan, kondisi fisik dan mental Capt Philip tentu menjadi perhatian utama.
Tim kesehatan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 segera melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa Capt Philip dalam kondisi yang baik.
Meski mengalami penurunan kondisi fisik akibat situasi yang dialami selama ini, secara umum kesehatannya masih tergolong stabil.
Ini tentu kabar baik, mengingat banyaknya risiko kesehatan yang bisa timbul dari penyanderaan yang begitu lama, mulai dari kurangnya asupan makanan yang layak, paparan lingkungan ekstrem, hingga stres psikologis yang berkepanjangan.
Bagi Capt Philip dan keluarganya, babak baru kehidupan mereka dimulai.
Ada banyak hal yang perlu dipulihkan, bukan hanya dari segi fisik tapi juga mental dan emosional.