Dengan komitmen Prabowo terhadap visi "Indonesia Maju 2045", Subiran melihat bahwa kabinet yang akan dibentuk lebih cenderung mengarah pada konsep zaken kabinet, yaitu kabinet yang didominasi oleh para pakar dan profesional, bukan sekadar perwakilan politik.
“Ditambah lagi dengan komitmen visi Indonesia Maju 2045, maka kabinet Prabowo-Gibran akan diarahkan sejarah untuk membentuk zaken kabinet atau yang biasa disebut sebagai kabinet yang terdiri dari para pakar, atau kabinet profesional,” jelas Subiran.
Penting untuk dicatat bahwa perkara profesionalisme ini bukan hanya wacana kosong.
Sejarah panjang karir Prabowo di militer serta keterlibatannya dalam berbagai urusan strategis menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan politik jangka pendek dan visi jangka panjang untuk bangsa.
Banyak spekulasi muncul bahwa partai politik yang telah berkontribusi besar dalam kemenangan Prabowo akan menuntut balas jasa dalam bentuk jabatan menteri.
Namun, menurut Subiran, Prabowo tidak akan tersandera oleh tuntutan politik semacam itu.
Subiran percaya bahwa Prabowo akan mendorong partai-partai pendukungnya untuk mengirimkan kader terbaik mereka dengan syarat harus profesional dan memiliki keahlian di bidangnya masing-masing.
"Jadi Prabowo akan mewajibkan partai politik mengirimkan kader terbaiknya untuk masuk kabinet dengan syarat profesional dan pakar di bidang yang akan ditugaskan," katanya.
Dengan pendekatan semacam ini, Prabowo tampaknya ingin membuktikan bahwa pemerintahannya tidak akan sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan atau bagi-bagi "kue" politik, melainkan kabinet yang benar-benar berfokus pada kepentingan bangsa dan profesionalisme dalam pemerintahan.
Penyusunan kabinet di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran juga harus diakui tidak akan lepas dari tantangan besar.
Salah satunya adalah bagaimana mempertahankan stabilitas politik di tengah koalisi besar yang terbentuk, sekaligus mengakomodasi kepentingan partai politik yang mendukung mereka.
Meski begitu, jika Prabowo dapat menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan kepentingan politik, ia mungkin dapat menciptakan pemerintahan yang solid dan berkelanjutan.