HUKAMANEWS - Kasus perundungan di sekolah kembali mencuat ke permukaan, kali ini terjadi di SMA Binus Simprug, Jakarta.
Korban yang berinisial RE akhirnya angkat bicara setelah lama menyimpan pengalaman pahitnya.
Melalui akun X @kegblgunfaedh, RE menceritakan bagaimana dirinya mengalami perundungan, penganiayaan, hingga pelecehan oleh sekelompok pelajar yang diduga merupakan anak-anak dari para pejabat.
Kisahnya mengundang perhatian banyak orang dan memunculkan perdebatan tentang bagaimana sistem pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman, bukan ajang kekuasaan berdasarkan status sosial.
Dalam sebuah unggahan yang viral, RE membagikan pengalaman kelamnya selama bersekolah di SMA Binus Simprug.
Menurutnya, sejak pertama kali masuk SMA, ia sudah menjadi sasaran perundungan.
Baca Juga: Pertahankan Mobil Miliknya, Lansia Terseret hingga 3 Meter, Simak Kronologinya!
Yang lebih mengejutkan, para pelaku perundungan ini diduga membanggakan latar belakang mereka sebagai anak pejabat.
"Mereka dengan bangga berkata, 'Kamu jangan macam-macam, di sini ada anak DPR, ketua partai.' Mereka memperlakukan saya seolah-olah saya hanyalah orang biasa yang tak pantas berada di lingkaran mereka," tulis RE dalam unggahannya.
Ia juga mengungkapkan bagaimana pada hari pertama masuk sekolah, ia mengalami pelecehan fisik.
Baca Juga: Miliki Kamera Setara DSLR yang Tahan Air dan Debu, Inilah 5 Smartphone OPPO Terbaru 2024
"Kemaluan saya dipegang oleh beberapa orang. Mereka, sekitar 30 orang, terus menerus mengejek dan melecehkan saya. Saya dibilang orang kampung, tidak mampu," ungkapnya.
Tidak hanya mengalami pelecehan, RE juga mengungkapkan bahwa ada sekelompok besar siswa yang terlibat dalam aksi perundungan tersebut.
Menurutnya, para pelaku tidak bertindak sendiri. Ada puluhan pelajar yang ikut serta, dengan seorang kepala geng yang memimpin aksi kekerasan tersebut.