Ini Faktanya! Korban Perundungan di SMA Binus Simprug Cerita Pengalaman Pahit, Dilecehkan Anak-Anak Pejabat

photo author
- Senin, 16 September 2024 | 20:35 WIB
Korban perundungan di SMA Binus Simprug buka suara: dilecehkan dan dianiaya oleh anak-anak pejabat. Simak kisahnya di sini! (Youtube / HukamaNews.com)
Korban perundungan di SMA Binus Simprug buka suara: dilecehkan dan dianiaya oleh anak-anak pejabat. Simak kisahnya di sini! (Youtube / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kasus perundungan di sekolah kembali mencuat ke permukaan, kali ini terjadi di SMA Binus Simprug, Jakarta.

Korban yang berinisial RE akhirnya angkat bicara setelah lama menyimpan pengalaman pahitnya.

Melalui akun X @kegblgunfaedh, RE menceritakan bagaimana dirinya mengalami perundungan, penganiayaan, hingga pelecehan oleh sekelompok pelajar yang diduga merupakan anak-anak dari para pejabat.

Baca Juga: Prabowo Dapat Warisan Utang Negara dari Jokowi Rp10 Ribu Triliun, Bonus Ancaman Krisis Jika Hal Ini Terjadi

Kisahnya mengundang perhatian banyak orang dan memunculkan perdebatan tentang bagaimana sistem pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman, bukan ajang kekuasaan berdasarkan status sosial.

Dalam sebuah unggahan yang viral, RE membagikan pengalaman kelamnya selama bersekolah di SMA Binus Simprug.

Menurutnya, sejak pertama kali masuk SMA, ia sudah menjadi sasaran perundungan.

Baca Juga: Pertahankan Mobil Miliknya, Lansia Terseret hingga 3 Meter, Simak Kronologinya!

Yang lebih mengejutkan, para pelaku perundungan ini diduga membanggakan latar belakang mereka sebagai anak pejabat.

"Mereka dengan bangga berkata, 'Kamu jangan macam-macam, di sini ada anak DPR, ketua partai.' Mereka memperlakukan saya seolah-olah saya hanyalah orang biasa yang tak pantas berada di lingkaran mereka," tulis RE dalam unggahannya.

Ia juga mengungkapkan bagaimana pada hari pertama masuk sekolah, ia mengalami pelecehan fisik.

Baca Juga: Miliki Kamera Setara DSLR yang Tahan Air dan Debu, Inilah 5 Smartphone OPPO Terbaru 2024

"Kemaluan saya dipegang oleh beberapa orang. Mereka, sekitar 30 orang, terus menerus mengejek dan melecehkan saya. Saya dibilang orang kampung, tidak mampu," ungkapnya.

Tidak hanya mengalami pelecehan, RE juga mengungkapkan bahwa ada sekelompok besar siswa yang terlibat dalam aksi perundungan tersebut.

Menurutnya, para pelaku tidak bertindak sendiri. Ada puluhan pelajar yang ikut serta, dengan seorang kepala geng yang memimpin aksi kekerasan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X