Nama besar lain yang turut terseret dalam kasus Harun Masiku adalah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Ia bahkan sudah beberapa kali diperiksa oleh KPK sebagai saksi.
Dalam pemeriksaan yang berlangsung pada 10 Juni 2024, Hasto menjalani pemeriksaan selama empat jam.
Namun, dari pengakuannya, ia hanya bertemu penyidik selama 1,5 jam dan pemeriksaan belum masuk ke pokok perkara.
Ini tentu memunculkan pertanyaan besar. Apa sebenarnya keterlibatan Hasto dalam kasus ini? Mengapa pemeriksaan terhadapnya berjalan begitu lambat?
Apakah ada kekuatan besar yang menghambat penuntasan kasus ini? Pertanyaan-pertanyaan ini terus mengemuka, sementara publik semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.
Kasus Harun Masiku seolah menjadi cermin dari berbagai masalah yang lebih besar di negeri ini.
Mulai dari lemahnya penegakan hukum, hingga dugaan keterlibatan elit politik dalam berbagai skandal.
Penemuan mobil-mobil Harun hanya menambah bumbu pada drama ini, tapi inti permasalahan tetap sama: kapan Harun akan tertangkap?
Dan lebih penting lagi, apakah keadilan benar-benar bisa ditegakkan di negeri ini, atau semuanya hanya ilusi belaka?
Di tengah segala misteri yang menyelimuti kasus ini, satu hal yang pasti: KPK harus terus bergerak maju, tanpa pandang bulu.
Harun Masiku mungkin bisa bersembunyi untuk sementara waktu, tapi ia tidak bisa lari selamanya.