Pencarian yang seolah tanpa hasil ini membuat banyak spekulasi bermunculan.
Beberapa pihak menduga Harun mungkin telah menggunakan jaringan bawah tanah untuk melarikan diri ke negara lain.
Meskipun begitu, KPK tetap menunjukkan tekad mereka. Menurut Nawawi, penemuan mobil Harun hanyalah awal dari upaya lanjutan untuk mengungkap keberadaan sang buronan.
Namun, pertanyaan yang terus menghantui adalah: Jika mobilnya bisa ditemukan, mengapa Harunnya masih sulit dicari?
Kasus Harun Masiku hanyalah satu dari sekian banyak contoh bagaimana politik, kekuasaan, dan korupsi bisa saling terkait di Indonesia.
Kasus ini juga menunjukkan bagaimana proses hukum bisa terhambat oleh kekuatan-kekuatan tertentu yang tidak ingin status quo terganggu.
Tidak heran jika banyak yang menganggap bahwa Harun Masiku hanyalah puncak gunung es dari masalah korupsi politik di negeri ini.
Sampai kapan kasus ini akan terselesaikan? Apakah Harun Masiku akhirnya akan menyerahkan diri atau tertangkap?
Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang jelas, selama buronan ini masih bebas berkeliaran, cerita ini akan terus berlanjut, membuat kita bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.***