HUKAMANEWS – Ketegangan politik semakin memanas dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah Ketua Umumnya, Kaesang Pangarep, dilanda masalah besar.
Dugaan gratifikasi berupa pesawat jet pribadi yang diterimanya baru-baru ini dari seorang pengusaha asal Singapura bisa menjadi bom waktu bagi karier politiknya.
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, menyampaikan kekhawatirannya melalui keterangan pers pada Senin 9 September kemarin.
Menurut Petrus, Kaesang yang baru-baru ini berlibur ke Amerika Serikat bersama istrinya, Erina Gudono, diduga menerima gratifikasi dalam bentuk pesawat jet pribadi dari seorang pengusaha Singapura.
Petrus menilai bahwa isu gratifikasi ini akan semakin memperburuk kondisi PSI yang saat ini sedang terpuruk.
“Kaesang gagal membawa PSI lolos dari Parliamentary Thresholds 4 persen, dan sekarang ditambah lagi dengan dugaan gratifikasi pesawat jet pribadi. Ini tentu menambah runyam situasi,” ungkap Petrus dalam keterangannya.
Baca Juga: Cuma Sampai 11 September! Watsons 9.9 Super Sale, Diskon Besar hingga 70 Persen, Jangan Lewatkan!
Petrus juga mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggapnya terlalu banyak terlibat dalam isu ini.
Menurutnya, KPK seolah menjadi juru bicara dan pembela Kaesang, sehingga menimbulkan opini publik yang tidak menguntungkan bagi PSI.
"Gerakan advokasi rakyat akan semakin masif, dan itu bisa merugikan PSI,” tegas Petrus.
Dengan situasi yang semakin panas, Petrus mengusulkan langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: 14 Titik Lokasi Layanan Samsat Keliling di Wilayah Jadetabek, Selasa 10 September 2024
Menurutnya, pilihan terbaik adalah melengserkan Kaesang dari jabatan Ketua Umum PSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
"Adili Kaesang Pangarep lewat Mahkamah Partai, dan kembalikan PSI sebagai partai politik anak muda yang cerdas yang lepas dari jebakan dinasti politik Jokowi," kata Petrus dengan penuh keyakinan.