Tamu negara, termasuk pemimpin agama dari luar negeri, harus diberikan rasa aman dan nyaman selama berada di tanah air.
Namun, meskipun Habib Rizieq menghimbau agar Paus Fransiskus dihormati, ia juga menegaskan bahwa umat Islam tidak boleh hadir dalam acara misa tersebut.
Menurutnya, misa adalah ritual keagamaan khusus yang ditujukan bagi umat Katolik, sehingga umat Islam tidak perlu terlibat.
"Misa itu acara pertobatan bersama, pemberkatan bersama untuk melaksanakan misi menyebarkan agamanya ke seluruh dunia," jelas Habib Rizieq.
Ia menambahkan bahwa kehadiran umat Islam di acara misa merupakan hal yang dilarang, kecuali dalam situasi tertentu seperti untuk kepentingan penelitian, pengawasan, atau jurnalistik.
Pendapat ini sejalan dengan prinsip Islam yang tegas dalam menjaga batas-batas keagamaan.
Baca Juga: Rahasia Panjang Umur Kucing, Tips Keren Buat Bikin Anabul Hidup Sehat dan Bahagia Lama Banget!
Habib Rizieq mengutip ayat dari Al-Qur'an, "Lakum dinukum waliyadin" yang berarti "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku".
Ini adalah salah satu prinsip yang dijunjung tinggi dalam Islam, yakni tidak mencampuradukkan urusan keagamaan dengan agama lain.
Habib Rizieq juga menekankan bahwa meskipun ada larangan bagi umat Islam untuk hadir dalam ritual agama lain, bukan berarti mereka tidak dapat menghormati tamu yang hadir.
Sikap hormat terhadap tamu negara tidak harus diartikan sebagai ikut serta dalam ritual agama mereka.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Sebutkan Tak Ada Hubungan Terjadinya Kanker Otak dengan Penggunaan Ponsel
Sebaliknya, menghormati tamu adalah bentuk dari adab dan akhlak yang diajarkan dalam Islam.
Paus Fransiskus, sebagai salah satu pemimpin agama dengan pengaruh besar di dunia, tentu mendapatkan perhatian khusus selama kunjungannya ke Indonesia.