Dalam pernyataannya, BNPB memastikan seluruh personel gabungan di Gianyar akan terus siaga untuk mengantisipasi potensi gempa susulan.
Mereka juga memastikan semua kebutuhan masyarakat, termasuk tempat tinggal sementara dan makanan, sudah dipenuhi.
Kesiapsiagaan ini menjadi bukti nyata bahwa penanganan bencana di Indonesia semakin berkembang dan terorganisir dengan baik.
Baca Juga: Marak Penjualan Motor Bekas Tanpa Dilengkapi Surat di Kawasan BSD, Polisi Ciduk 10 Pelaku Curanmor
BMKG melaporkan bahwa gempa utama tersebut diikuti oleh lima kali gempa susulan kecil hingga pukul 13.55 WIB.
Meskipun gempa-gempa susulan ini tidak sebesar gempa utama, masyarakat tetap diminta untuk waspada.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa episenter gempa berlokasi di darat, tepatnya dua kilometer timur laut Gianyar, dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di darat Bali.
BMKG juga menegaskan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault) dan tidak berpotensi menyebabkan tsunami, sehingga masyarakat pesisir tidak perlu khawatir.
BNPB dan BPBD Gianyar terus melakukan pemantauan dan asesmen terhadap situasi di lapangan.
Salah satu fokus utama adalah memastikan infrastruktur penting seperti sekolah dan fasilitas kesehatan segera diperbaiki agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.
Selain itu, tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan lokal juga terlibat dalam upaya pembersihan puing-puing dan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak.
Meskipun jumlah bangunan yang rusak terbilang tidak terlalu banyak, upaya pemulihan ini tetap penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.