Kapolri juga menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus bukan hanya momen pertemuan pemimpin agama dengan masyarakat, tetapi lebih dari itu, menjadi simbol penting bagi toleransi antarumat beragama.
Menurutnya, Indonesia memiliki modal besar dalam bentuk keragaman yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan persatuan bangsa.
"Kita semua berharap bahwa momentum sakral kunjungan Paus Fransiskus menjadi simbol toleransi umat beragama yang merupakan modal utama mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa," tegas Kapolri.
Toleransi antarumat beragama adalah salah satu fondasi penting dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia selalu menempatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama sebagai pilar penting dalam menjaga kedamaian dan stabilitas sosial.
Kedatangan Paus Fransiskus yang disambut dengan hangat oleh masyarakat Indonesia, termasuk dari berbagai latar belakang agama, menunjukkan betapa kuatnya semangat kerukunan di Tanah Air.
Selain menyambut kedatangan Paus Fransiskus, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memastikan bahwa seluruh rangkaian acara kunjungan ini berjalan lancar dan aman.
TNI dan Polri telah bekerja sama dalam melakukan pengamanan ekstra ketat selama kunjungan Paus, termasuk pengamanan di lokasi Misa Akbar di GBK.
Pengamanan ini tentu sangat penting mengingat besarnya perhatian dunia terhadap kunjungan Paus di Indonesia.
Ribuan orang yang menghadiri Misa Akbar, termasuk tamu-tamu penting dari berbagai negara, membutuhkan kesiapan ekstra dari pihak keamanan.
Di balik kebanggaan Kapolri yang bisa bertemu langsung dengan Paus Fransiskus, terselip harapan besar untuk masa depan Indonesia.
Momentum ini diharapkan bisa menjadi titik awal bagi semakin eratnya hubungan antarumat beragama di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di era modern ini.