"PDI Perjuangan tidak kekurangan kader di kota/kabupaten. Tujuan Kami tak semata untuk meraih kekuasaan, tetapi bersama-sama menjaga demokrasi," ujar Abdy dalam sambutannya.
Menurut Abdy, pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan memiliki pengalaman yang baik, baik di legislatif maupun eksekutif.
Hal ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa Jeje dan Ronal dipilih sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Abdy juga menambahkan bahwa berkas-berkas calon tersebut telah berada di tangan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono.
Namun, kejutan terbesar datang ketika Jeje dan Ronal diberi kesempatan untuk memberikan pernyataan mereka melalui video call.
Jeje, yang dikenal sebagai Bupati Pangandaran, mengaku terkejut dengan pencalonannya.
Ia menyatakan bahwa ia memahami betul bahwa sebagai seorang bupati di daerah kampung, survei tidak menunjukkan angka yang signifikan, namun menurutnya, pencalonan ini bukan hanya soal popularitas, melainkan soal menjaga demokrasi yang diusung oleh PDI Perjuangan.
"Saya dan Ronal akan maju di Pilgub Jabar. Kaget ketika mendengar hal ini dan saya memahami betul sebagai Bupati di kampung disurvei tidak ada, tapi hari ini bukan perihal itu. PDI Perjuangan adalah partai yang konsen terhadap demokrasi, tentu ini jadi yang paling pokok," kata Jeje dalam sambutannya secara virtual.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi Ala Milenial, Pintar Nabung Tanpa Batasi Hobi Belanja
Ronal Surapradja, di sisi lain, juga mengungkapkan rasa terkejutnya atas penunjukan dirinya sebagai calon wakil gubernur mendampingi Jeje.
Namun, meski terkejut, Ronal menegaskan bahwa ia siap menerima tugas yang diberikan oleh partainya.
"Seperti Pak Jeje, saya juga kaget. Akan tetapi, sekali lagi kagetnya sebentar, ini sebuah tugas diberikan partai kepada saya insyaallah saya siap maju sebagai wakil PDI Perjuangan," ungkap Ronal.
Ketua KPU Provinsi Jabar, Ummi Wahyuni, turut memberikan penjelasan terkait proses pendaftaran yang dilakukan secara daring oleh pasangan calon dari PDI Perjuangan ini.