HUKAMANEWS - Kasus video asusila Audrey Davis tengah menjadi sorotan publik setelah terungkapnya tindakan mantan kekasihnya, AP, yang menyebarkan video asusila tersebut sebagai bentuk balas dendam.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam penyebaran video tersebut.
Audrey Davis, yang dikenal sebagai anak dari seorang figur publik, David Bayu menjadi sasaran penyebaran video asusila oleh mantan kekasihnya, AP.
Baca Juga: Seruan Lintas Agama untuk Selamatkan Bumi: Krisis Iklim dan Tanggung Jawab Kemanusiaan
Kasus ini bermula ketika AP merasa tidak terima diputuskan oleh Audrey.
Dengan niat balas dendam, AP mengancam akan menyebarkan video intim mereka.
Menurut Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AP tidak hanya sekali atau dua kali mengancam Audrey, tetapi setidaknya empat hingga lima kali.
"Setidaknya ada empat sampai lima kali ancaman," ungkap Kombes Pol. Ade Safri pada konferensi pers yang digelar pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Baca Juga: Seruan Lintas Agama untuk Selamatkan Bumi: Krisis Iklim dan Tanggung Jawab Kemanusiaan
Ancaman-ancaman ini, pada akhirnya, menjadi kenyataan ketika AP benar-benar menyebarkan video tersebut melalui beberapa akun di platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Penyebaran Video: Tindakan Balas Dendam
Motif utama dari tindakan AP adalah balas dendam. Ia merasa tersakiti setelah hubungan mereka berakhir.
Dengan menyebarkan video tersebut, AP berharap dapat mempermalukan Audrey dan menciptakan efek psikologis yang merugikan.
Lebih dari itu, AP juga berharap agar orang lain bisa berfantasi dan merasakan sensasi yang ia rasakan saat berhubungan badan dengan Audrey, putri dari musisi terkenal, David Naif.