nasional

Demonstrasi Teatrikal ‘Darurat Indonesia’: Massa Bikin Geger dengan Aksi ‘Penggal Kepala Jokowi’ di Depan Gedung DPR/MPR

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Massa gelar demo teatrikal di depan DPR/MPR dengan aksi provokatif 'penggal kepala Jokowi.' Simak detailnya di sini! (Ist / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS – Aksi demonstrasi kali ini tampaknya berbeda dari biasanya.

Di depan gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, sekelompok buruh dan mahasiswa menggelar sebuah aksi teatrikal yang mengejutkan banyak orang.

Mengangkat tema “Darurat Indonesia,” aksi ini menghadirkan sebuah skenario teatrikal yang cukup kontroversial: pemenggalan kepala Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Reza Rahadian Blak-Blakan Orasi di Gedung DPR Terkait RUU Pilkada: MK Diabaikan, Ini Demokrasi Dibegal, Saya Tidak Bisa Diam Lagi!

Pantauan dari Monitorindonesia.com menunjukkan suasana tegang di lokasi aksi.

Massa memanfaatkan alat-alat teatrikal yang berfungsi sebagai simbol, lengkap dengan kertas bergambar wajah Jokowi yang ditempel di alat tersebut.

Konsep teatrikal ini menggambarkan seolah-olah kepala Jokowi sedang dipenggal, dengan pesan-pesan provokatif yang turut disematkan.

Baca Juga: Demonstran Bergemuruh, Anggota DPR Kabur, Simak Drama dan Penundaan Pengesahan UU Pilkada yang Memicu Gelombang Protes Besar

Pesan-pesan yang ditempel di teatrikal ini antara lain: "minimal malu," "Indonesia baru tanpa dinasti Jokowi," dan "dua tiga daun sawi, mari ganyang dinasti Jokowi."

Pesan-pesan ini jelas menunjukkan kekecewaan dan kemarahan massa terhadap keputusan DPR yang dinilai melawan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Tentu saja, aksi teatrikal ini memancing berbagai reaksi dari masyarakat.

Baca Juga: Komika Geruduk DPR Terkait RUU Pilkada, Rigen Rakelna: Ketika pejabat mulai melawak, saatnya komedian yang melawan!

Ada yang melihatnya sebagai bentuk ekspresi demokrasi yang sah, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai bentuk provokasi yang terlalu ekstrem.

Namun, terlepas dari pandangan masing-masing, aksi ini berhasil menarik perhatian publik dan media.

Beberapa pengamat politik menilai bahwa aksi ini merupakan cerminan ketidakpuasan yang mendalam terhadap situasi politik saat ini.

Halaman:

Tags

Terkini