Sebagai mantan Kabareskrim Polri, Agus Andrianto juga memberikan pesan kepada para perwira untuk selalu menjunjung tinggi hukum, nilai-nilai kemanusiaan, serta kode etik kepolisian.
Ia mengajak para perwira untuk menjadi bagian dari solusi, bukan masalah, serta menjalankan tugas dengan pendekatan yang humanis dan akuntabel.
"Jadilah perwira yang mengabdi pada hukum dan bertakwa, menjunjung nilai kemanusiaan dan kode etik, serta menjalankan tugas untuk kemajuan masyarakat dan negara. Menjadi bagian dari solusi, serta adaptif dan mampu menjalankan tugas kepolisian dengan humanis dan akuntabel," tegasnya.
Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya sinergitas antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kolaborasi antara dua institusi ini dinilai krusial dalam menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
Tantangan di Masa Depan dan Harapan untuk Indonesia Emas 2045
Pelantikan 1.999 perwira Polri ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mempersiapkan generasi penerus kepemimpinan di tubuh Polri.
Para perwira yang dilantik diharapkan mampu membawa perubahan positif dan menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, peran Polri tidak hanya sekadar sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai institusi yang berkontribusi langsung dalam pembangunan nasional.
Dengan tantangan global yang semakin kompleks, Polri dituntut untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kapabilitasnya dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
Upacara pelantikan ini bukan hanya seremonial semata, tetapi juga sebagai pengingat bagi para perwira baru bahwa tugas mereka bukanlah tugas yang ringan.
Mereka dihadapkan pada harapan besar dari masyarakat dan negara untuk mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan profesionalisme.
Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, para perwira ini diharapkan dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya cakap, tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk kemajuan bangsa.