“Aulia memiliki kondisi kesehatan yang tidak stabil, yang membuatnya sempat berpikir untuk mundur dari program. Namun, bukan karena perundungan,” jelas Suharnomo.
Beasiswa dan Tekanan Ekonomi
Sebelum tragedi ini, beredar pula kabar di media sosial tentang masalah beasiswa yang dialami Aulia.
Beasiswa tersebut diduga berasal dari instansi tertentu, sehingga Aulia tidak bisa sembarangan mundur dari program PPDS yang sedang dijalaninya.
Dalam sebuah tangkapan layar percakapan di WhatsApp yang viral, disebutkan bahwa jika Aulia ingin mundur dari program tersebut, ia harus membayar uang penalti sebesar Rp 500 juta.
Jumlah yang sangat besar ini dikabarkan membuat orang tua Aulia tidak sanggup menanggungnya, sehingga Aulia terjebak dalam situasi yang sulit.
Curahan Hati dalam Diary
Di tengah kabar dan spekulasi yang beredar, ditemukan pula sebuah diary di dekat jasad Aulia. Diary ini menjadi saksi bisu penderitaan yang dialaminya.
Di dalam catatan tersebut, Aulia mencurahkan seluruh perasaannya yang begitu dalam dan penuh kepedihan.
Berikut adalah kutipan dari salah satu entri diary Aulia yang ditulis pada 5 Juli 2024:
> 1 semester aku berjuang di sini
> Terlalu berat untukku
> Sakit sekali
> Beban fisiknya begitu besar
> Aku ingin berhenti
> Sakit sekali, sungguh sakit
> Rasanya masih sama
> Aku ingin berhenti
> Aku tidak sanggup setiap hari bekerja seperti ini
> Ada yang bisa menolong saya?
> Apa Tuhan tau saya tersiksa?
> Apa Tuhan tau aku kesakitan?
Dalam catatan tersebut, Aulia mengungkapkan betapa beratnya beban yang ia tanggung, baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: 7 Cara Efektif Mengobati Kaki Kucing yang Bengkak dengan Perawatan Sederhana Agar Anabul Ceria Lagi!