nasional

Dear Rakyat, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.409 Triliun Lho Jelang Hari Kemerdekaan HUT RI ke 79

Kamis, 15 Agustus 2024 | 19:30 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia mencapai Rp6.409 triliun pada kuartal II 2024 (Instagram @utangutangan)

HUKAMANEWS – Pada kuartal II tahun 2024, Indonesia kembali mencatatkan peningkatan dalam Utang Luar Negeri (ULN) yang mencapai angka fantastis sebesar Rp6.409 triliun, atau setara dengan US$408,6 miliar berdasarkan asumsi kurs Rp15.687 per dolar AS.

Data ini dirilis oleh Bank Indonesia (BI), yang mencatat bahwa ULN Indonesia mengalami kenaikan 2,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, pertumbuhan ULN pada kuartal II 2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I 2024 yang hanya sebesar 0,2% secara year-on-year (YoY).

Peningkatan ULN ini bukan hanya berasal dari sektor swasta, tetapi juga dari sektor publik.

Baca Juga: KPK Terus Pulbaket Kasus Korupsi Petral, 174 Eks Pejabat Pertamina Diselidiki

"Peningkatan ULN tersebut berasal dari sektor publik maupun swasta," kata Erwin dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis (15/8/2024).

Namun, meski ada kenaikan di sektor-sektor tertentu, ULN pemerintah justru mencatatkan kontraksi pertumbuhan.

Posisi ULN pemerintah pada triwulan II 2024 tercatat sebesar USD 191,0 miliar, yang mengalami kontraksi sebesar 0,8% (YoY).

Ini merupakan kelanjutan dari kontraksi pada kuartal sebelumnya yang mencapai 0,9% (YoY).

Baca Juga: AP Mantan Pacar Audrey Davis, Terancam 15 Tahun Penjara, Bukti Ancaman Video Asusila Terbongkar di Ponsel

Kontraksi pertumbuhan ULN pemerintah ini terutama disebabkan oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik.

Faktor ini tidak lepas dari tingginya ketidakpastian pasar keuangan global yang membuat investor lebih berhati-hati dalam menempatkan dana mereka.

Meskipun demikian, Erwin Haryono menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memastikan kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang dilakukan secara tepat waktu.

Komitmen ini adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengelola ULN secara pruden, terukur, oportunistik, dan fleksibel, demi mendapatkan pembiayaan yang efisien dan optimal.

Baca Juga: Jakarta Jadi yang Terburuk Kedua Soal Kualitas Udara, Indeks AQI Mencapai 174

Halaman:

Tags

Terkini